## Rumah Ahmad Sahroni Dikepung Massa Demonstran: Amarah Publik Mencuat Akibat Kenaikan Tunjangan DPR
**Jakarta, Jabar Ekspres** – Tensi ketegangan politik di Indonesia kembali meningkat tajam menyusul aksi demonstrasi besar-besaran di Gedung DPR RI. Demo yang dipicu oleh rencana kenaikan tunjangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengalami eskalasi yang tak terduga, dengan sasaran meluas hingga ke kediaman pribadi politisi Partai NasDem, Ahmad Sahroni. Pada Sabtu, 30 Agustus 2025, rumah Sahroni di Jalan Swasembada, Tanjung Priok, Jakarta Utara, menjadi target pengepungan massa yang menggegerkan publik.
Video yang pertama kali diunggah oleh akun TikTok @m451mam dengan cepat viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan gang menuju kediaman Sahroni dipadati oleh massa yang membludak. Tidak hanya orang dewasa, namun juga anak-anak dan ibu-ibu terlihat turut hadir dalam kerumunan tersebut, menunjukkan meluasnya ketidakpuasan publik terhadap kebijakan pemerintah. Suasana tegang dan mencekam begitu terasa dalam rekaman video tersebut, menunjukkan potensi ancaman terhadap keamanan dan ketertiban umum.
Kejadian ini bukan hanya menyoroti amarah massa terhadap kenaikan tunjangan DPR, namun juga menunjukkan meluasnya sasaran protes publik. Selain Ahmad Sahroni, nama politisi lain seperti Uya Kuya dan Eko Patrio, keduanya dari Partai Amanat Nasional (PAN), turut menjadi sasaran kritik pedas netizen. Keduanya dianggap kontroversial dan tidak berempati terhadap kesulitan rakyat.
Kritik terhadap Eko Patrio semakin menguat setelah beredarnya video dirinya berjoget bersama anggota DPR lain, sebuah aksi yang dinilai tidak sensitif di tengah situasi sosial ekonomi yang sulit. Alih-alih meminta maaf, Eko Patrio justru membuat konten yang dianggap menyindir publik, memicu gelombang kecaman yang lebih besar lagi. Perjalanan Eko Patrio ke Guangzhou, China, di tengah berlangsungnya demonstrasi besar-besaran di Jakarta, juga menambah daftar kontroversi yang membelitnya. Komentar-komentar di akun Instagram pribadinya, @ekopatriosuper, pun dibanjiri seruan dan bahkan ancaman terhadap keselamatannya. “Siap-siap rumahnya mas Eko,” tulis salah satu netizen. “Rumah Eko belum menyala,” tulis netizen lainnya. Komentar-komentar tersebut menunjukkan tingkat kekecewaan dan kemarahan yang begitu tinggi di kalangan masyarakat.
Insiden pengepungan rumah Ahmad Sahroni ini menjadi cerminan keresahan mendalam masyarakat terhadap kinerja dan perilaku anggota DPR. Kenaikan tunjangan di tengah kondisi ekonomi yang sulit dinilai sebagai tindakan yang tidak bijaksana dan tidak berempati. Kejadian ini juga menjadi pengingat penting bagi para wakil rakyat untuk lebih peka terhadap aspirasi dan kesulitan rakyat yang diwakilinya. Peristiwa ini tentunya menuntut evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme pengambilan keputusan di DPR serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran negara. Penting bagi pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah konkret untuk meredakan ketegangan dan mencari solusi yang adil dan mempertimbangkan kepentingan seluruh lapisan masyarakat.
**Kata Kunci:** Ahmad Sahroni, Demo DPR, Kenaikan Tunjangan DPR, Uya Kuya, Eko Patrio, Demonstrasi, Tanjung Priok, Viral, Media Sosial, Politik Indonesia, Ketidakpuasan Publik
**(Artikel ini kemudian dapat dilanjutkan dengan berita-berita lain yang relevan, seperti tanggapan resmi dari pihak kepolisian, Ahmad Sahroni, maupun pihak-pihak terkait lainnya.)**