## Penolakan Program Makanan Bergizi Gratis di Wamena: Gubernur Papua Pegunungan Buka Dialog dengan Pelajar
**Wamena, 17 Februari 2025** – Aksi demonstrasi penolakan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Wamena mendapat respon langsung dari Penjabat (Pj.) Gubernur Provinsi Papua Pegunungan, Dr. Velix Vernando Wanggai, S.I.P., M.P.A. Beliau menerima langsung aspirasi para pelajar Kota Wamena di depan Kantor Gubernur, Senin lalu. Kehadiran Pj. Gubernur didampingi oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Papua Pegunungan, Drs. Wasuok Demianus Siep; Pj. Bupati Jayawijaya, Thony M. Mayor, S.Pd., MM; perwakilan Majelis Rakyat Papua (MRP), Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Jayawijaya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jayawijaya, serta Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya.
**(Foto: Agris Wistrijaya – Pj. Gubernur Provinsi Papua Pegunungan menerima aspirasi yang telah ditandatangani perwakilan pelajar se-Kota Wamena.)**
Pj. Gubernur Wanggai menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para pelajar. Lebih dari setahun memimpin Provinsi Papua Pegunungan, ini merupakan kali pertama beliau menerima aspirasi langsung dari pelajar terkait masa depan daerahnya. “Ini adalah aspirasi yang luar biasa,” ungkap Pj. Gubernur. “Terlepas dari isu Makanan Bergizi Gratis, kita bisa mendiskusikan hal ini secara mendalam. Aspek positif, negatif, kelebihan, dan kekurangannya akan kita bahas bersama dalam waktu khusus yang akan kita tentukan,” tambahnya.
Beliau mengakui bahwa aspirasi yang disampaikan pelajar – tak hanya mengenai MBG, tetapi juga mencakup pentingnya pendidikan dan kesehatan gratis, serta harapan akan terciptanya perdamaian dan keamanan di tanah Papua Pegunungan – merupakan tantangan besar yang memerlukan pertimbangan matang. “Kita semua menyadari tidak ada pembangunan yang mudah,” jelas Pj. Gubernur. “Banyak di antara kita, termasuk saya dan beberapa pejabat di sini, berasal dari keluarga petani. Kita memahami bahwa pembangunan membutuhkan proses. Dalam dua tahun Provinsi Papua Pegunungan berdiri, kita sudah melihat kemajuan dalam sektor pendidikan, dengan beberapa sekolah yang sudah menerapkan pendidikan gratis. Kita juga berupaya agar sekolah-sekolah swasta yang dikelola gereja dan yayasan dapat memberikan biaya yang lebih terjangkau, bahkan idealnya gratis. Peran pemerintah, baik melalui APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten, sangat penting untuk mewujudkannya. Tujuan kita adalah kemajuan bersama, namun kemajuan tersebut harus diiringi dengan peningkatan kualitas pendidikan dan perubahan yang lebih baik.”
Pj. Gubernur Wanggai juga menjelaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam. Hampir 600 pelajar Papua Pegunungan telah menerima beasiswa, baik di dalam maupun luar negeri. Namun, masih banyak lagi yang membutuhkan bantuan biaya pendidikan. “Oleh karena itu, kita berharap upaya ini dilakukan secara bertahap,” ujarnya. “Kita akan memperjuangkan agar pendidikan gratis dapat terwujud, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK, hingga perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.”
**(Foto: Agris Wistrijaya – Pj. Gubernur Provinsi Papua Pegunungan Dr. Velix Vernando Wanggai, S.I.P., M.P.A memberikan tanggapan terhadap aksi demo penolakan MBG.)**
Menjelang pelantikan kepala daerah di masing-masing kabupaten dalam beberapa hari ke depan, Pj. Gubernur mengingatkan bahwa para kepala daerah terpilih memiliki visi dan misi yang besar dalam bidang pendidikan dan kesehatan gratis. “Aspirasi ini akan kita sampaikan kepada mereka,” tegasnya. “Sebelum membawa aspirasi ini ke tingkat nasional (Jakarta), kita akan membahasnya terlebih dahulu di tingkat provinsi, bersama para pejabat, DPRP, MRP, para bupati, dan gubernur terpilih yang akan memimpin lima tahun ke depan.”
Pj. Gubernur juga menekankan perlunya waktu khusus untuk membahas tuntutan pelajar secara rinci. “Waktu saat ini tidak cukup untuk membahas semua aspirasi secara menyeluruh,” jelasnya. Saat ini, Provinsi Papua Pegunungan belum menerapkan program MBG. Dari 38 provinsi di Indonesia, baru 26 provinsi yang menjalankan program tersebut. “Badan Gizi Nasional akan datang ke Wamena untuk menjelaskan kebijakan MBG, termasuk polanya, jenis makanan, dan mekanisme pendistribusiannya. Kita akan mendengarkan penjelasan mereka,” kata Pj. Gubernur. Provinsi Papua Pegunungan sendiri pernah melakukan uji coba program serupa di beberapa sekolah di Wamena, menggunakan bahan lokal seperti ubi, keladi, dan sayur-mayur dari pasar lokal. “Program ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu kita evaluasi,” imbuhnya.
Pj. Gubernur berharap, jika program MBG diterapkan, hal ini dapat berdampak positif bagi perekonomian lokal. “Mudah-mudahan, program ini dapat meningkatkan penjualan hasil pertanian lokal seperti wortel, kentang, dan kol, sehingga meningkatkan pendapatan para mama-mama di pasar dan menggerakkan perekonomian di Papua Pegunungan,” harapnya. (AgW/MM)
**Keywords:** Papua Pegunungan, Wamena, Makanan Bergizi Gratis, MBG, Demo Pelajar, Pj. Gubernur, Velix Vernando Wanggai, Pendidikan Gratis, Kesehatan Gratis, Aspirasi Pelajar, Pembangunan Papua.